Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Antologi Puisi |
Penulis | : Kepenulisan Sanggar Narariawani |
Jumlah Halaman | : 128 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-602-474-329-1 |
E-ISBN | : 978-602-474-330-7 |
Tahun Terbit | : 2018 |
Editor | : |
Desain & Penata Letak | : |
Lengang. Semua dialog mereka gamang
Hanya sebatas sunyi
Ada juga yang gila
Memamerkan kepala suami-suaminya
“Itu perempuan gila yang hanya diciptakan untuk malam…” bisikan-bisikan siapa saja mengarang
[Laporan dari Kota – Zhan Azima]
dan kita bukan lagi puisi, sayangku!
sungguh, aku tak bisa menulismu.
[Sayangku (?) – Wahyu Nusantara Aji]
pergimu, pujaan.
tak akan kuratapi.
sebab aku ingat, kau pernah katakan: “pertengkaran adalah cara untuk melihat bagaimana rindu mengembalikan kita.”
[Mari Bermanis-Manis Lidah, Pujaan – Eyok El-Abrorii]
Gerimis itu seharusnya membuang luka jauh-jauh. Bukan malah bernostalgia pada kenangan silam.
[Gerimis Kenangan – Nurul Hikmah Sholatinnah Dlatain]
Maaf Tuhan,
Hanya ini yang bisa aku laporkan
[Laporan dari Kota – Zhan Azima]
…Kesepian adalah nafasku yang enggan berlalu.
[Saat Ingin Istirahat dari Rindu – Zhan Azima]
kita tak pernah lagi bertemu
aku seperti hujan yang turun tak karuan
sementara kau adalah langit yang melepaskanku
[Januari – Wahyu Nusantara Aji]
Jauhmu ialah lemah mata ini. Dan dekatmu adalah baik mata ini.
Semua tentang jarak pandangku akan adamu.
[Mata – Siti Inayati Apriyani]
Akulah manusia terkuat, yang pulang bukan tuk kebersamaan
Tapi menyaksikan diri ditinggalkan
[Menemui Perpisahan – Siti Inayati Apriyani]
Silahkan merenung dan menikmati setiap imajinasi anda.
Selamat Membaca.
‘Begitulah! Sungguh, Tuhan memberikan kita kenikmatan; kita akan selalu merawat kenangan, dan itu tidak bertepian’
KONTRIBUTOR:
1 Zhan Azima
2 Nurul Hikmah Sholatinnah Dlatain
3 Wahyu Nusantara Aji
4 Siti Inayati Apriyani
5 Siti Maryam
6 Agus Ta’ye
7 Susilawati Hasanah
8 Agus Aji Maulana
9 Eyok El-Abrorii
Keyword : Merawat, Kenangan, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Merawat Kenangan, Merawat Kenangan jejak publisher, Merawat Kenangan jejakpublisher