Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Antologi Puisi |
Penulis | : Endah Septiani Utari |
Jumlah Halaman | : 98 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-623-338-770-5 |
E-ISBN | : 978-623-338-771-2 |
Tahun Terbit | : 2022 |
Editor | : - |
Desain & Penata Letak | : Endah Septiani Utari |
Antologi puisi ini adalah antologi
kepekaan kita kepada segala benci, rindu, dendam, sabar, bahagia, dan kecewa.
Apa yang dirasa terkadang tidak dapat diungkapkan melalui tindakan, butuh
kekuatan penuh dan segala konsekuensi dalam bertindak. Namun, melalui tulisan,
apa yang terpendam telah tersalurkan dengan bijak. Manusia hanya bisa menerima
apa yang harus dia terima. Kidah-kisah aku, kamu, dan mereka akan mewakili diri
untuk menjadi lebih sempurna.
Aku adalah pribadi yang penuh dengan
intrik-intrik kehidupan. Segala problematikan tentang aku telah mewakili arti
kehidupan sebagai manusia lemah yang harus terus bertahan dan bersabar. Segala
ungkapan rasa tentang aku mengiringi derasnya sendu yang mau tidak mau harus
dibendung dengan ketabahan. Ketabahan itulah yang nantinya akan membawa
senyuman melalui proses kebijakan dalam menyelesaikan segala masalah. Tuhan
hadir untuk menyemangati dan memberikan umpan balik atas segala daya dan gaya
atas kehidupan aku.
Kamu adalah orang yang bisa memberiku
semangat, senyum, sedih, bahkan racun untuk kehidupanku. Banyak kamu yang belum
mengerti arti sebuah kehidupan. Butuh kemauan dan kesabaran untuk menyelaraskan
aku dan kamu. Yang jelas, tanpa kamu, hidupku pun tak berarti. Walaupun, arti
itu terkadang memberikan kecewa yang mendalam.
Mereka adalah orang-orang yang berusaha
mewarnai arti kehidupan aku atau aku dan kamu. Mereka merupakan jumlah yang tak
terhingga, terkadang dari segelintir mereka membuatku lebih lemah. Mereka tidak
tahu banyak tentang akua tau kamu sehingga terkadang dengan mudahnya mereka
memberikan keputusan tanpa melihat kenyataan. Akan tetapi, Tuhan telah
menciptakan mereka untuk melengkapi lika-liku kehidupan. Mungkin, tanpa mereka,
aku dan kamu akan tetap lemah atau justru sebaliknya, dapat memberikan kekuatan
dalam menghadapi kenyataan pahit. Jadi, terima kasih pula diucapkan untuk
mereka yang positif dan negatif.
Kisah-kisah puitis yang muncul dalam
goresan tinta mengalir begitu saja membentuk rangkaian kata yang menandakan
begitu dalamnya perasaan seorang manusia. Aku, kamu, dan mereka akan terus
berjalan beriringan membentuk goresan tebal dan tipis dalam kehidupan ini.
Penuh coretan tinta berwarna yang akan menghiasi suka dan duka. Dengan nama
Tuhan, saya persembahkan rangkaian puisi ini untuk kita renungi bersama agar
jalan ke depan lebih terang dan tanpa lubang.
Keyword : Antologi, Puisi, “Aku,, Kamu,, dan, Mereka”, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Antologi Puisi “Aku, Kamu, dan Mereka”, Antologi Puisi “Aku, Kamu, dan Mereka” jejak publisher, Antologi Puisi “Aku, Kamu, dan Mereka” jejakpublisher