Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Antologi Esai |
Penulis | : Dionisius Riandika |
Jumlah Halaman | : vii + 173 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-623-498-403-3 |
E-ISBN | : 978-623-498-404-0 |
Tahun Terbit | : 2023 |
Editor | : - |
Desain & Penata Letak | : Sllnprl, Canva |
Siang Terik. Mendung panik. Khawatir tak sanggup
ejakulasi hari ini. Gemulung kumulus melangkah menjauh. Mentari kian berdiang
angkuh.
Di hamparan bumi yang asing, manusia berkerabat
dengan anomali. Tak mampu menggagahi matahari. Tak sanggup menahan hujan. Tak
kuasa mengungkung mendung. Tak bisa menyemai harapan. Begitulah.
Asa membentur waktu dan ikut berlalu. Kekosongan
menjadi pasti. Kenyataan berselingkuh dengan kemayaan. Mengkhianati kesejatian
yang belum pernah ada.
Nama Tuhan digemakan dari mulut-mulut rumah ibadah
yang adalah kuburan kejujuran. Manusia yang bimbang meyakininya sebagai
panggilan. Mematut diri dan memamerkan kepura-puraan. Mereka dilayani dan
diamini.
Akhirnya, anomaly disyukuri sebagai yang memang
seharusnya terjadi. Lalu, matahari mematahkan satu per satu cahayanya.
Menyingkir dari kebutaan pikir. Mendung tertawa melihat
kaum pandir. Hari ini, angin memilih menjadi semilir. Begitulah.
Keyword : Filosofi, Kakus, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Filosofi Kakus, Filosofi Kakus jejak publisher, Filosofi Kakus jejakpublisher