Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Non Fiksi |
Penulis | : Nur Hidayah |
Jumlah Halaman | : xiv + 107 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-623-498-463-7 |
E-ISBN | : 978-623-498-464-4 |
Tahun Terbit | : 2023 |
Editor | : Hani Wijayanti |
Desain & Penata Letak | : Renaldy Mulyana Putra |
Laki-laki maupun perempuan sama-sama berhak mendapatkan
pendidikan tinggi. Stigma bahwa perempuan kelak akan menjadi ibu rumah tangga
telah mengungkung pikiran masyarakat sehingga pendidikan tinggi bagi perempuan
menjadi sesuatu yang tidak mudah untuk dicapai. Lantas mengapa tidak? Tidak ada
yang salah jika perempuan berpendidikan tinggi kelak akan menjadi ibu rumah
tangga. Bahkan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga, seorang perempuan harus
memiliki pengetahuan yang luas. Sebab perempuan akan menjadi seorang ibu dan
ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Bukankah untuk menjadi guru
diperlukan kecerdasan? Maka dari itu, pendidikan sangat penting, bukan hanya
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga dalam kehidupan berkeluarga
guna meretas belenggu patriarki dengan berpendidikan.
Dengan pendidikan, maka seorang perempuan kelak akan
menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. Lantas, di mana letak menyalahi
kodrat? Bukankah kodrat perempuan hanya menstruasi, mengandung, menyusui,
melahirkan, dan menopause. Selain daripada itu adalah hasil konstruksi sosial
yang dibentuk oleh masyarakat yang hidup dalam kentalnya budaya patriarki di
mana laki-laki selalu menjadi nomor satu.
Dalam upaya untuk meretas budaya patriarki, pendidikan
memegang peran penting. Melalui pendidikan yang berkualitas, perempuan dapat
mengasah kemampuan mereka dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang hak-hak
perempuan, kesetaraan gender, dan keadilan sosial. Dengan meningkatkan
pendidikan perempuan, mereka dapat membangun kepercayaan diri dan kemampuan
untuk memilih jalur hidup mereka tanpa dipengaruhi oleh pandangan-pandangan
yang merendahkan perempuan.
Keyword : Meretas, Belenggu, Patriarki, dengan, Berpendidikan, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Meretas Belenggu Patriarki dengan Berpendidikan, Meretas Belenggu Patriarki dengan Berpendidikan jejak publisher, Meretas Belenggu Patriarki dengan Berpendidikan jejakpublisher