Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Novel |
Penulis | : Ali Muftistron |
Jumlah Halaman | : 168 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-602-474-457-1 |
E-ISBN | : 978-602-474-458-8 |
Tahun Terbit | : 2018 |
Editor | : - |
Desain & Penata Letak | : Tim CV. Jejak |
Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang pemuda yang bernama Sarwani. Ia merupakan cucu dari seorang tetua di Kampung Wingit, Mbah Emprot. Semasa hidupnya, Mbah Emprot dikenal sebagai orang yang mampu mengobati segala macam penyakit, yang erat kaitannya dengan hal-hal gaib, sehingga banyak warga yang datang kepadanya untuk meminta tolong, baik warga sekampung maupun dari luar kampungnya.
Seluruh kemampuan gaib yang dimiliki oleh Mbah Emprot diwariskan kepada cucunya yang bernama Sarwani. Sarwani dapat menguasai ilmu gaib warisan kakeknya tersebut berkat bantuan Kawah, makhluk gaib yang menjaganya sejak dari dalam kandungan.
Ilmu itulah yang digunakan Sarwani untuk melawan musuh-musuhnya, salah satunya yang paling kuat dan sulit untuk dikalahkan adalah Mbok Roro. Mbok Roro merupakan musuh yang juga diwariskan oleh kakeknya. Ia adalah ratu jin yang menghuni Alas Mayit. Ia memiliki dendam mendalam kepada Mbah Emprot. Ia melakukan segala macam cara untuk membalas dendam kepada Mbah Emprot dan seluruh keturunannya. Ia dibantu oleh temannya yang bernama Nyi Gundik dan berhasil membunuh Mbah Emprot secara perlahan. Ia juga memiliki seorang anak yang bernama Rinjani yang kemudian malah jatuh cinta kepada Sarwani, sehingga gagal membunuh Sarwani.
Sejak kecil Sarwani telah menunjukkan kelebihan-kelebihan dalam hal gaib yang tidak dapat diterima dengan mudah oleh pikiran manusia pada umumnya. Salah satu kelebihan yang dimiliki Sarwani ialah ia dapat mengubah apa yang terjadi di dalam mimpinya menjadi suatu kenyataan. Sarwani juga memiliki Ajian Anjan Kumayan, Gelap Sayuto, Jiret Sukmo, Inti lebur Saketi, dan beberapa ajian lainnya yang ia gunakan untuk melawan para musuhnya. Ia melakukan semedi untuk mendapatkan semua ilmu gaib tersebut.
Suatu ketika Sarwani dimintai tolong oleh Mpu Braja untuk menyembuhkan anaknya yang bernama Sarmi. Pada saat itu, Sarmi telah dirasuki oleh Lomber, jin yang seharusnya menjadi isi dari keris milik Pak Aji. Sarwani dapat menyembuhkan Sarmi hingga kemudian mereka berdua saling jatuh cinta. Kisah cinta antara Sarwani dan Sarmi ini disajikan dalam bentuk gaya bahasa yang sedikit berbeda dari sub judul lainnya, dengan maksud penulis dapat menghibur bagi beberapa golongan pembaca yang lebih menyukai penyajian gaya bahasa yang sedikit berbeda.
Perjalanan cinta antara Sarwani dan Sarmi tidak berjalan dengan mulus. Semuanya menjadi kacau karena ulah Rinjani yang suatu ketika menjelma menjadi Sarmi, lalu mengelabuhi Sarwani di saat kekuatan gaibnya melemah, yaitu saat satu hari menjelang hari kelahirannya. Selain itu, Sarwani juga kehilangan ibunya. Ibu Sarwani dibunuh oleh Ki Mongso, murid Mbok Roro, dengan menggunakan teluh tindih. Teluh yang sangat kuat, sehingga membutuhkan tumbal untuk dapat menggunakannya.
Kematian ibunya Sarwani membuatnya kehilangan kendali sehingga ia dikuasai oleh amarah. Sarwani membalas dendam atas kematian ibunya dengan membunuh Ki Mongso. Di saat yang bersamaan Mbok Roro datang dan menghajar Sarwani, yang kemudian ditolong oleh Kawah. Dalam pertempuran itu Kawah terluka parah sehingga membuatnya mati. Sebelum ia mati, ia memberi nasehat kepada Sarwani untuk melakukan semedi agar mendapatkan ilmu yag dapat mengalahkan Mbok Roro.
Sarwani melakukan semedi terakhir yang membuatnya mengerti bahwa segala ajian dan benda pusaka itu tidak dapat menyelamatkannya. Ia mulai menyadari keberadaan Tuhan, dan hanya kepada-Nya seharusnya ia meminta bantuan. Sarwani mulai sadar bahwa selama ini ia telah melupakan Tuhannya. Ketika selesai dari melakukan semedi yang terakhir, Sarwani tidak lagi dikuasai amarah dan dendam. Ia menjadi pribadi yang selalu mengingat Tuhannya, berserah diri, dan menerima dengan ikhlas segala ketentuan-Nya. Ia mulai belajar bagaimana menghapus gulita di dalam dirinya, namun ia juga menjadi ragu apakah harus membunuh Mbok Roro ataukah harus memaafkannya. Kemudian Sarwani merenung dan mendapatkan petunjuk untuk mengajak Mbok Roro agar menyudahi permusuhan di antara mereka. Sarwani pun langsung pergi ke istana Mbok Roro yang ada di Alas Mayit. Beberapa kali Sarwani mengajak berdamai Mbok Roro, namun Mbok Roro menolaknya. Hingga pada akhirnya Sarwani bertarung dengan Mbok Roro, dan Mbok Roro pun kalah. Mbok Roro dimasukkan ke dalam tongkatnya sendiri oleh Sarwani. Ia tidak akan dapat keluar dari tongkat tersebut, kecuali ia mau menghilangkan dendamnya dan mengakui keberadaan Tuhan, meninggalkan sisi gulita.
Keyword : Gulita, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Gulita, Gulita jejak publisher, Gulita jejakpublisher