Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Non Fiksi |
Penulis | : Agustin Sukses Dakhi, S.Sos., M.Pd. |
Jumlah Halaman | : 171 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-623-498-587-0 |
E-ISBN | : 978-623-498-588-7 |
Tahun Terbit | : 2023 |
Editor | : Darmawan Harefa |
Desain & Penata Letak | : Seegna Design Graphic |
Buku ini merupakan tanggapan atau tinjauan program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang dicanangkan pemerintah khususnya Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Mahasiswa yang belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dalam berbagai program studi dipersiapkan untuk menjadi guru profesional. Beberapa mata kuliah yang mendukung mahasiswa menjadi guru profesional antara lain, Landasan Pendidikan/Dasar-Dasar Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, Belajar dan Pembelajaran, Kurikulum, Profesi Kependidikan, Perencanaan Pembelajaran, Media Pembelajaran, Pengenalan Lapangan Persekolahan, Strategi Pembelajaran, Manajemen Pendidikan, Pembelajaran Mikro (Micro Teaching), Evaluasi Pembelajaran, Sosiologi Pendidikan, dan sebagainya.
Program Merdeka Belajar - Kampus
Merdeka tidak mendukung mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi
guru profesional. Adapun program yang dimaksud antara lain: pertukaran
mahasiswa yang bertujuan memperluas cakupan ilmu, namun hal ini menjadi sesuatu
yang janggal karena mata kuliah lain dikonversikan dengan mata kuliah yang
tidak ada hubungannya dengan program studinya. Dengan demikian tidak mendukung
konsentrasi mahasiswa pada bidang ilmu yang digelutinya, apalagi selama satu
atau dua semester sejumlah 20 hingga 40 SKS tidak mempelajari mata kuliah yang
mengarah pada profesi guru.
Kemudian pada program magang juga,
mahasiswa program studi sejarah misalnya diterima magang di perusahaan roti.
Hal ini sangat tidak mendukung mahasiswa menjadi guru profesional bidang ilmu
sejarah karena sebagian mata kuliah sejarah dan profesi guru telah dikonversi
dengan proses pembuatan roti.
Selanjutnya pada program Membangun
Desa/Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), kehadiran mahasiswa diharapkan terlibat
atau mendampingi perencanaan program membangun desa. Penting untuk diketahui
bahwa yang memikirkan pembangunan desa adalah hasil musyawarah dari Kepala Desa
dan seluruh Aparat Desa, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Mahasiswa tidak
diikutsertakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa, bahkan
kehadiran mahasiswa dianggap sebagai formalitas dari kampus. Mahasiswa tidak
akan mampu melibatkan diri lebih jauh dalam hal anggaran pembangunan desa,
monitoring dan evaluasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Dengan demikian
program membangun desa/kuliah kerja nyata tematik tidak mendukung mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi guru profesional.
Selain program tersebut masih sebagian
lagi program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang dapat dipahami dalam buku
ini. Sangat terang benderang bahwa program merdeka belajar kampus merdeka ini
tidak mendukung mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi
guru profesional
Keyword : Guru, Profesional, Kontra, Merdeka, Belajar-Kampus, Merdeka, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Guru Profesional Kontra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Guru Profesional Kontra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka jejak publisher, Guru Profesional Kontra Merdeka Belajar-Kampus Merdeka jejakpublisher