Toko Buku Jejak

Sinopsis :

“Cepat-cepat!” Dia berteriak sambil melihat ke belakang apakah gelombang sudah akan datang lagi atau belum. Bang Gusdi meloncat dari atas speed boat dan menunggu Dante di bawah. Mbak Mary mengangkat anak lelakinya dan estafet kepada Bang Gusdi untuk segera di bawa lari ke pinggir pantai. Byuuurr! Gelombang laut datang lagi dan kapal terbawa kembali ke tengah. Ini yang terdahsyat. Belum pulih trauma sebelumnya sekarang sudah harus bertemu lagi dengan tantangan berikutnya. Dua jam setengah adalah waktu yang terbuang di pulau ini. Terjebak gelombang laut spektakuler. Kapal tak dapat merapat, pantai makin mengecil, perbekalan menipis, ya wassalam tak ada yang dapat dilakukan.

FOTO-FOTO PERJALANAN DALAM BUKU KEMBARA DICETAK WARNA PADA KERTAS ART PAPER

∞∞∞

Berjalan dengan tulisan akan menghasilkan gambar-gambar yang tak hanya indah, tapi juga menyimpan kisah. Bahkan bisa menjadi bagian dari sejarah si penulis. Anambas adalah salah satu surga yang jatuh di Kepulauan Riau. Tak salah Wilda menuliskannya dengan cara mendengar, melihat, lalu merasakan tinggal di pulau yang menjanjikan cinta dan kerinduan ini. Selamat 'menyelam bebas' di Anambas!

(Kirana Kejora, writerpreneur, novelis best seller, pendiri Elang Tempur)

Luar biasa, dalam hati saya terucap ketika membaca buku terbaru Uni Wilda seri ANAMBAS ini. Coba bayangkan, perjalanan hari ke-3 itu Lebaran di Kampung Orang, lho! Saya dibuat hanyut dengan gaya bahasa dan penulisan yang mengalir, seolah menjadi ikut merasakan momen-momen menarik kisah petualangannya. “Ini yang aku suka dalam perjalanan, ada kisah orang lain yang bisa dijadikan pembelajaran.” -salah satu Quote Uni Wilda dalam buku ini dan saya sangat terinspirasi dengan kutipan tersebut. Finally, saya jadi membayangkan seru juga ya kalau ada film yang mengangkat kisah perjalanan dari Uni Wilda.

(Rheza Sulaiman, Unpredictable Visionaire, CEO & Owner Akasaka Outdoor)