Pilih produk yang ingin anda beli. Klik Detail, lalu klik tombol Add to Cart
Klik tombol View Your Cart yang ada di atas halaman (header) sehingga muncul pop up keranjang belanja. Klik tombol Check Out With
Isikan alamat tujuan pengiriman, kemudian klik tombol Terapkan untuk menampilkan opsi layanan pengiriman yang diinginkan. Pilih salah satu layanan pengiriman. Kemudian Isi detail pengeriman seperti nama, nomor telpon dan lain-lain.
Kirim bukti transfer di halaman Konfirmasi Transfer. Bukti transfer berformat gambar dan tidak lebih dari 100MB
Untuk melihat status pesananmu, bisa melalui email atau ke halaman Cek Status Pesananku
Kategori Buku | : Non Fiksi |
Penulis | : A.T. Yudhistira, Hesty N. Tyas, dan Rifqy Faiza Rahman |
Jumlah Halaman | : xx + 344 halaman |
Dimensi | : 14 x 20 cm |
ISBN | : 978-623-338-173-4 |
E-ISBN | : 978-623-338-174-1 |
Tahun Terbit | : 2021 |
Editor | : Rifqy Faiza Rahman & Resa Awahita |
Desain & Penata Letak | : Albertus Handy Pramana Rendra, Arnoldo Surya More, Tim Methamorphosys |
SEMAR MBANGUN PERADABAN
“Udu mbangun gedung, ning mbangun manungsone. Ora kok perkoro gedung
sing magrong-magrong seko mas, jamrud, nanging wong sing ing Negoro
ngamarta kui pie ben uripe kebak kanikmatan, pada rukun, tentrem, ayem
atine, samat-sinamatan. Yen abot podo dipikul, yen enteng podo
dicangking bareng-bareng. Mujudake negoro sing adil, tyas bagyo mulyo,
rukun; uripe podo dene neng kahyangan.”
– Semar (Semar Mbangun Kahyangan; Ki Seno Nugroho)
Indonesia memang sudah 75 tahun merdeka, tetapi dalam hal pembangunan, apakah kita sudah benar-benar mencapai titik kemerdekaan seperti yang diharapkan? Berbagai problematika yang ada, mulai dari ketimpangan pemerataan pembangunan, hingga kisruh mengenai penolakan dan penggusuran, hingga kini masih menjadi PR besar bangsa yang belum terselesaikan. Pembangunan masih menjadi isu primadona yang mendominasi perbincangan di berbagai forum terbuka dan media massa.
Sebenarnya, apa masalahnya? Rupa-rupanya, selama ini kita terlalu terfokus pada proyek-proyek pembangunan yang bersifat materiil, dan masih bias pada pentingnya pembangunan spiritual serta moril; pembangunan manusianya. Padahal, dua substansi tersebut tidak kalah pentingnya dalam proyek pembangunan. Maka, kini saatnya kita memberi atensi pada hal fundamentalis tersebut. Ada banyak cara dan strategi yang dapat dilakukan. Namun, selama ini, strategi-strategi dalam proyek manajemen pembangunan sendiri, cenderung mengacu pada literatur barat. Padahal, sebenarnya kita memiliki sebuah local knowledge asli Indonesia yang dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam hal tersebut, yakni wayang.
Wayang, sesuai dengan fungsinya sebagai tontonan lan tuntunan, piweling lan piwulang tidak hanya menyajikan hiburan lewat lakon-lakon yang dipertunjukkan, tetapi juga menyuguhkan berbagai nilai-nilai kehidupan yang adi luhung. Nilai-nilai yang sarat akan filosofi serta strategi yang dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam menghadapi berbagai tantangan dan persoalan dalam jagad proyek pembangunan. Salah satu contohnya seperti pitutur Semar yang tersemat di atas tadi, bahwa sekali lagi, “Udu mbangun gedung, ning mbangun manungsone.”
Keyword : Semar, Mbangun, Peradaban:, Manajemen, Proyek, Berbasis, Strategi, dan, Filosofi, dalam, Pewayangan, jejakpublisher, jejak publisher, jejak, publisher, Semar Mbangun Peradaban: Manajemen Proyek Berbasis Strategi dan Filosofi dalam Pewayangan, Semar Mbangun Peradaban: Manajemen Proyek Berbasis Strategi dan Filosofi dalam Pewayangan jejak publisher, Semar Mbangun Peradaban: Manajemen Proyek Berbasis Strategi dan Filosofi dalam Pewayangan jejakpublisher